"Pandemik Corona (Covid-19): Persoalan dan Refleksi"

Kesehatan

"Pandemik Corona (Covid-19): Persoalan dan Refleksi"

Admin | Rabu, 08 Juli 2020 - 22:05:45 WIB | dibaca: 622 pembaca

Medan – Di saat masa pandemic Corona 19, dosen dari berbagai perguruan tinggi ini merampungkan dan telah mirilis buku “Pandemik Corona (Covid-19): Persoalan dan Refleksi”.
“Menurut Dr Janner Simarmata, di tengah kesibukan sebagai dosen untuk mempersiapkan materi kuliah secara daring, namun kami (penulis-red) masih bisa menyempatkan menulis buku ini,” ujarnya.
Secara khusus tugas dosen sudah dijelaskan dalam Tridharma perguruan tinggi yaitu di mana dosen merupakan garda terdepan dalam melaksanakan tridharma, baik Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
“Untuk itu, masa-masa darurat seperti yang kita alami ini, bukanlah menjadi halangan bagi dosen untuk tetap berkarya,” ucap Dosen Unimed ini.
Dr Ir H. Sri Wiwoho Mudjanarko Rektor Universitas Narotama (UN) Surabaya menyampaikan apresiasi atas apa yang telah ditulis oleh dosen-dosen dan ini merupakan wujud sumbangsih buah pemikiran anak bangsa lintas perguruan tinggi yang peduli akan permasalahan yang dihadapi negeri tercinta.
“Langkah-langkah dari beberapa dosen yang menuliskan buku ini harus tetap diapresiasi karena telah meluangkan waktunya untuk menulis dan tentunya ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, praktisi, pelaku bisnis dan perguruan tinggi,” tambahnya.
“Semoga karya kecil ini dapat menambah khazanah pustaka yang bisa menjadi referensi bagi para pembaca dari semua kalangan terutama akademisi dan juga menjadi produk intelektual yang bermakna dan sebagai catatan amal baik bagi penulisnya,” tutup Rektor Universitas Narotama yang juga sekaligus memberikan kata sambutan pada buku ini
Salah satu penulis, Agung Purnomo MBA Wakil Rektor Universitas Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA Madura) menuturkan di saat WFH kala pandemi COVID-19 ini, peluang besar bagi pejabat struktural untuk menulis dan riset karena lebih punya banyak waktu untuk dirinya.
“Namun, bagi yang ingin menyempatkan untuk menulis atau riset, masih ada peluang kalau ada komitmen. Umumnya, yang saya jalani sebagai struktural biasanya menulis diluar jam kerja,” imbuhnya.
Berbeda dengan teman-teman yang belum menjabat, bisa menulis fulltime di jam kerja. Memang tidak gampang, ketika badan sudah lelah di malam hari, masih berusaha alokasikan waktu untuk menulis.
“Semoga pemikiran, renungan dan refleksi sederhana penulis dari seluruh daerah di Indonesia ini dapat memberi manfaat bagi pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia, agar dapat menjalani dan menghadapi pandemi COVID-19 lebih sabar, bijak, adil, dan profesional,” sambungnya.
Dr Tasnim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari menuturkan dalam menulis memang membutuhkan komitmen bersama karena dengan begitu akan membantu membangun budaya menulis, apalagi dikerjakan dalam seminggu.
“Kedepannya kolaborasi dalam penyusunan buku ini terus berkembang dan menjadi centra penciptaan karya-karya ilmiah dalam bentuk book chapter dan bisa sampai taraf international,” tandasnya.
Muhammad Iqbal inisiator dari penulisan kolaborasi buku ini menuturkan bahwa dalam penulisan buku ini melibatkan 23 penulis dari lintas perguruan tinggi dan lintas bidang ilmu, buku ini juga dapat diunduh secara gratis di situs web dengan tautan http://kitamenulis.id/.
“Disampaikannya, buku setebal 198 halaman ini ber-ISBN dan E-ISBN dan berisi kajian tentang persoalan pandemi Covid-19 dalam perspektif berbagai displin ilmu, mulai dari persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat sampai repleksi dan pascapademi dan terima kasih kepada penerbit Kita Menulis yang telah menerbitkannya,” ucap dosen Antropologi Unimed ini.